http://www.erci-bali.or.id

[Tips&Trik] Mengenal Knalpot lebih dekat

Kalau boleh diilustrasikan, sistem pembuangan (exhaust system) di mobil hampir sama dengan saluran pembuangan di tubuh manusia. Setelah proses pencernaan di usus, sisa hasil pencernaan (feces) dibuang dari colon ke rektum dan keluar melalui anus. Sedangkan di mobil, hasil pembakaran di dalam ruang mesin dibuang melalui sistem yang dinamakan pembuangan atau lebih dikenal dengan knalpot yang diambil dari bahasa Belanda yang berarti saringan suara.



Di sistem pembuangan tersebut terdiri dari beberapa komponen penting. Mulai exhaust manifold (header), pipa, resonator, catalytic converter (katalis), tabung fleksibel, muffler, mounting dan muffler tip. Khusus di kendaraan MPV macam  Suzuki Ertiga dan lainnya, exhaust system pun tak bisa dianggap remeh. Ada penyakit atau masalah spesifik yang timbul di mobil keluarga tersebut. Nah, seperti apa, yuk kita bedah satu persatu komponen di sistem pembuangan ini.

Exhaust manifold 
Exhaust manifold (EM)adalah komponen pertama yang ada di sistem ini. Fungsinya, saluran buang sisa pembakaran dari kepala silinder ke knalpot. Menurut Prasetyo, EM kerap disebut pula header. “Tapi header lebih dikenal dengan EM yang sudah di-custom,” Ada dua jenis bahan EM di mobil standar. Yaitu, model besi cor dan cast iron. “Jarang sekali kerusakan terjadi di EM. Bisa tahunan,” Namun, EM berbahan besi cor sering retak karena tersiram air ketika panas. Kasus tersebut banyak terjadi jika dek pelindung bawahnya rusak atau bolong. Untuk itu, selalu cek dek tersebut. Atau, umumnya mengganti header dengan pipa sekaligus didesain ulang untuk menambah performa mesin.

Catalytic Converter
Catalytic converter (CC) atau katalis adalah alat yang dapat menekan dan menyaring kadar gas buang, seperti CO (karbon monoksida), HC (Hidrokarbon) dan NOX (Nitrigen oksida). Hasilnya, gas buang mesin lebih bersih atau ramah lingkungan. “Lokasinya ada di belakang exhaust manifold dan di dalamnya ada sarang tawon kecil berdiameter sekitar ½ mm,”. Kerusakan yang sering terjadi adalah pecah karena terbentur benda keras di jalan. Kalau sudah pecah, akan timbulkan suara aneh seperti baut di dalam kaleng. "Klontang klontang klontang..., Kerusakan dapat terjadi pula karena usia pakai. “Biasanya tersumbat karena usia atau sering pakai bensin bertimbel. Kalau sudah tersumbat, mesin jadi susah hidup atau kadang pipa depan jadi merah menyala,” ungkapnya.

Resonator
Sesuai namanya, fungsinya meredam atau menyaring suara. Dan lokasinya berada setelah header atau juga biasa ditempatkan di belakang catalytic converter. Umumnya komponen ini sudah ada di mobil-mobil baru. Selain meredam suara, resonator juga berguna menghasilkan back pressure (tekanan balik) gas buang,” Acap kali resonator dicopot lantaran menghambat gas buang oleh pemilik mobil. “Sebaiknya jangan dilepas kalau mesin standar. Karena suara jadi besar, kecuali kalau memang pengin suara knalpot gede,” sahut Mulyono dari salah satu Bengkel Knalpot di Bilangan Kebun Jeruk. Mengenai kerusakan, sebenarnya mirip dengan tabung muffler.

Muffler
Penyakit utama pada tabung gas buang ini adalah keropos atau penyok akibat terbentur dan bocor. Pelat tipis yang berfungsi meredam suara selain resonator ini kerap ‘termakan’ sisa gas buang. Apalagi bila besutan kesayangan rajin ‘minum’ bahan bakar seperti Pertamax Plus atau Shell Super Extra yang beroktan tinggi. Usia tabung relatif lebih pendek. Ini lantaran hawa sangat panas dari sisa gas buang yang disebabkan bahan bakar oktan tinggi. “Kalau tidak bagian luarnya yang keropos bisa juga sekat bagian dalam yang kena,” Untuk penggantian, bisa dilakukan 2 macam cara. Yakni mengganti secara utuh yakni tabung dan sebagian pipa saluran gas buang atau hanya mengganti tabungnya saja.

Muffler Tip
Beda dengan tabung muffler, ujung knalpot ini biasanya hanya berfungsi sebagai pelepas sisa gas buang yang berada persis di bawah bumper. Namun bukan berarti muffler tip ini bebas penyakit. Apalagi untuk versi aftermarket yang material dan kualitas bahannya tak sebaik pabrikan. Untuk beberapa tipe muffler tip, biasanya mendapat finishing dengan warna chrome. Seiring dengan usia MPV kesayangan yang sudah 4-5 tahun, tip ini kerap karatan karena pelapis chrome mulai mengelupas. Mengantisipasi hal ini, banyak bengkel knalpot yang menawarkan tip seperti bawaan pabrik tetapi memakai bahan stainless steel. “Selain lebih awet, modelnya bisa menyesuaikan dengan bentuk atau desain bumper,” Muffler tip biasanya dibuat 2 versi pemasangan. Ada yang dilas langsung ke ujung pipa knalpot tetapi ada juga yang hanya dibaut alias dijepit. Harga berkisar antara Rp 300-700 ribu tergantung model dan bahan yang dipakai dan biasanya dibarengi garansi 1-2 tahun

Mounting
Lazim disebut dengan karet gantungan knalpot. Bentuknya kecil, fleksibel tetapi memiliki tugas sangat berat. Fungsinya sebagai penyangga exhaust system. Mulai dari pipa depan, muffler hingga pipa belakang yang nongol di bawah bumper sangat bergantung dari karet gantungan. Makanya, meski kecil harganya lumayan mahal. “Mau hemat bisa pakai mounting karet versi pahe yang sekarang banyak disediakan bengkel knalpot. Apalagi knalpot ini selalu bergetar dan goyang saat mesin hidup atau mobil berjalan. Bisa dibayangkan bobot keseluruhan pipa dan tabung knalpot yang menggantung di karet bundar atau kotak ini.

Biasanya sebuah minibus atau MPV yang berdimensi panjang memiliki 5-6 buah mounting. Bila satu saja putus atau retak, otomatis beban yang harus ditanggung mounting lainnya jadi lebih besar pula. Tak heran bila mounting sudah afkir, pipa atau tabung akan membentur bodi sambil menimbulkan bunyi duk..duk..duk!

Fleksible

Dibilang fleksibel karena bentuknya yang menyerupai slang buangan mesin cuci atau sedotan plastik model tekuk. Pipa logam yang dibentuk menyerupai accordion ini memang memiliki fleksibilitas tinggi. Lazim diletakkan sebagai penghubung setelah collector header. “Guncangan mesin yang tinggi kerap menyebabkan sambungan pipa bocor atau kendur. Meski begitu, fleksibel memiliki usia pakai karena posisinya yang dekat dengan mesin. Hawa panas sisa gas buang yang lewat pipa fleksibel kerap membuat ketebalan dinding berkurang. Biaya penggantian fleksibel ini bisa mencapai Rp 800 ribu untuk yang berdimensi 15-20 cm. Ini lantaran pipa fleksibel masih dibungkus dengan anyaman stainless steel.

Demikian Penjelasan ini, Semoga Bermanfaat..!

Sumber.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Hubungi Kami

DIVISI HUMAS
I Gusti Putu Mahaindra Yasa
HOTLINE :
Tri : 08964638 2555
Indosat : 08573741 2555
XL : 08787658 2555
Telkomsel : 08521638 2555
PIN BB : D4D429C4
Email :
info@erci-bali.or.id
======================

Sekretariat Erci Bali
>> WARUNG CINTA <<
Jalan Puputan Renon, Denpasar - Bali 80000
Telp : 089683515789

Diberdayakan oleh Blogger.